Teori Baru Tentang Bagaimana Atmosfer Bumi Membuat Manusia Dapat Bernafas

  • Bagikan
Tikar mikroba ungu di Middle Island Sinkhole Danau Huron, Michigan. (foto: Phil Hartmeyer)

Kehidupan seperti yang kita ketahui membutuhkan oksigen. Fakta itu tidak diperdebatkan. Namun, proses di balik peningkatan kadar oksigen di atmosfer Bumi yang terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu masih menjadi bahan perdebatan. Sebuah tim ilmuwan telah mengusulkan teori yang menarik tentang bagaimana kadar oksigen dapat meningkat di atmosfer planet Bumi.

Tim peneliti Greg Dick dari Universitas Michigan, percaya bahwa bertambahnya panjang hari akibat melambatnya rotasi bumi mungkin memungkinkan mikroba melepaskan lebih banyak oksigen, menciptakan atmosfer kaya oksigen yang kita miliki saat ini. Sebagian besar oksigen di Bumi dihasilkan oleh fotosintesis, yang pertama kali terlihat pada organisme yang dikenal sebagai cyanobacteria ketika planet ini masih tidak dapat dihuni.

Cyanobacteria berevolusi lebih dari 2,4 miliar tahun yang lalu, mengubah planet Bumi menjadi lingkungan yang kaya oksigen. “Kami tidak sepenuhnya mengerti mengapa butuh waktu begitu lama dan faktor apa yang mengendalikan oksigenasi Bumi,” kata ahli geomikrobiologi Judith Klatt yang juga tergabung dalam tim peneliti .

Ahli geomikrobiologi Judith Klatt di laboratorium Greg Dick di Universitas Michigan. (Foto: © Jim Erickson)

Para peneliti lalu mempelajari cyanobacteria di Middle Island Sinkhole di Danau Huron di Michigan, Amerika Serikat.

Di danau tersebut, peneliti menemukan bahwa Cyanobacteria menjalani hidup mereka dalam kondisi yang menyerupai Bumi awal. Air tanah yang merembes keluar dari dasar danau sangat rendah kandungan oksigennya. Kehidupan di dasar danau sebagian besar adalah mikroba, dan kondisinya serupa dengan kondisi yang ada di planet ini selama miliaran tahun lalu. Ternyata selain mikroba Cyanobacteria penghasil oksigen, peneliti menemukan juga bakteri pengoksidasi belerang putih di danau.

Baca Juga  Gambar Terbaru Menakjubkan dari Galaksi-galaksi Terdekat ini Akan Membuat Anda Terpesona

Para peneliti mengatakan bahwa dari senja hingga fajar, bakteri pemakan belerang berada di atas Cyanobacteria yang menghalangi akses ke sinar matahari. Namun, ketika matahari terbit, pemakan belerang bergerak ke bawah, dan Cyanobacteria naik ke permukaan.

Setelah Cyanobacteria berada di permukaan, mereka dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Namun para peneliti menemukan, dibutuhkan beberapa jam sebelum mereka menghasilkan oksigen. Ini berarti waktu fotosintesis sangat terbatas, hanya beberapa jam setiap hari sebelum produksi oksigen dimulai.

Hal ini menyebabkan para peneliti berhipotesis bahwa perbedaan panjang hari di Bumi purba dan Bumi saat ini yang berdampak pada proses fotosintesis Cyanobacteria. Para peneliti mengatakan bahwa hari-hari jauh lebih pendek ketika sistem bumi-bulan baru terbentuk, mungkin hanya 6 jam, sedangkan saat ini Bumi berotasi pada sumbunya dengan waktu 24 jam.

(***/bm)

  • Bagikan