Sriwijayatimes.id, OKU Timur – Laporan terbaru dari firma analis Canalys yang dirilis, Jumat (16/7/2021), menempatkan Xiaomi di urutan kedua dalam pengiriman smartphone di seluruh dunia untuk Q2 2021, di belakang Samsung dan di depan Apple. Menurut data Canalys, Samsung masih menjadi yang teratas, dengan pangsa pasar 19 persen pada Q2 2021, diikuti oleh Xiaomi sebesar 17 persen, Apple pada 14 persen, dan Oppo dan Vivo sebesar 10 persen.
Seluruh pasar smartphone tumbuh 12 persen pada kuartal ini karena ekonomi mulai bangkit kembali dari pandemi COVID-19. Di seluruh dunia, Oppo dan Vivo masing-masing naik 28 dan 27 persen, sementara Samsung naik 15. Apple nyaris tidak bergerak, dengan pertumbuhan 1 persen.
- Waduh … Martapura Hujan Dan Gelapby redaksi sriwijayatimes on 30 November 2023 at 14:10
- Enos Tepati Janji Kepada Masyrakat Pesisir Komering Cempaka by redaksi sriwijayatimes on 30 November 2023 at 12:53
- Enos Gerak Cepat Tinjau Langsung Lokasi UPSUS Lahan Rawa Non Irigasiby redaksi sriwijayatimes on 30 November 2023 at 02:03
Pertumbuhan Xiaomi ke urutan kedua menjadikannya pemenang besar, dengan lompatan 83 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Xiaomi secara tradisional menargetkan spesifikasi dan harga super agresif untuk pasar terbesar, seperti India dan China, tetapi Canalys mengatakan Xiaomi sekarang mendapatkan pertumbuhan besar di wilayah lain.
“Xiaomi mengembangkan bisnisnya di luar negeri dengan cepat,” kata Manajer Riset Canalys Ben Stanton
“Angka-angka perusahaan menunjukkan Xiaomi tumbuh “300% di Amerika Latin, 150% di Afrika, dan 50% di Eropa Barat.” Ujar Stanton.

Canalys menyatakan Xiaomi sebagai pemenang tempat kedua kuartal ini, tetapi sulit untuk tidak memperhatikan bahwa konglomerasi BBK ada di seluruh grafik pangsa pasar ini. Canalys dan Counterpoint sama-sama melakukan pemisahan merek BBK, tetapi jika Anda menggabungkan semua merek telepon BBK (Oppo, Vivo, OnePlus, dan Realme), mereka akan dengan mudah menjadi vendor ponsel pintar nomor 1 di dunia melawati Samsung.
Anda mungkin ingat perusahaan Cina lain bernama “Huawei” yang duduk di puncak pasar smartphone tahun lalu. Huawei telah benar-benar dihancurkan oleh sanksi AS terhadapnya. Butuh beberapa saat agar efeknya mencapai pasar, sehingga Huawei anjlok dari posisi pertama pada Q2 2020 ke posisi terbawah pada Q2 2021.
Huawei bahkan tidak berada di chart top-5 Canalys, sementara firma riset lain, Counterpoint , menempatkan Huawei pada pangsa pasar 4 persen pada kuartal sebelumnya, Q1 2021. Kita harus menunggu angka yang lebih rinci dari Counterpoint.
(***/EW)