Kapal Militer Kuno Mesir ditemukan di Kota Thonis-Heracleion yang Tenggelam

  • Bagikan
Reruntuhan kota Thonis yang tenggelam. Photo: Egyptian Ministry of Antiquities.

Sriwijayatimes.idThe history melaporkan, Rabu (21/7/2021) Tim peneliti Penggalian kota Thonis-Heracleion yang terendam di Teluk Aboukir, 30 mil timur laut Alexandria, telah mengungkapkan sisa-sisa kapal militer kuno dari abad kedua SM. Kapal itu sedang dimuati dengan balok-balok batu monumental dari Kuil Amun yang terkenal di kota itu ketika kapal itu karam.

Kapal itu panjangnya lebih dari 80 kaki (24 Meter) dengan dasar datar dan lunas datar, fitur yang diperlukan untuk bernavigasi masuk dan keluar dari pelabuhan dan saluran berlumpur Delta sungai Nil. Kapal itu juga memiliki layar besar, seperti yang terlihat dari langkah tiang besar yang masih utuh. Lambungnya dibangun dengan gaya Yunani klasik, tetapi menggunakan teknik pembuatan kapal tradisional Mesir.

Dulunya kapal itu ditambatkan pada dermaga di kanal yang mengalir di sepanjang sisi selatan Kuil Amun ketika bencana terjadi. Balok-balok dari Kuil Amun yang runtuh telah menutupi sisa-sisa kapal angkatan laut yang berharga itu.

Ayman Ashmawy, Kepala Sektor Barang Purbakala Mesir di Kementerian Pariwisata dan Purbakala, juga mengatakan bahwa kapal itu terdeteksi di bawah tanah liat keras sepanjang hampir lima meter yang bercampur dengan sisa-sisa kuil. Penemuan itu berhasil berkat peralatan elektronik prototipe sub-bottom profiler mutakhir.

Kota Thonis Mesir pertama kali dibangun oleh Firaun mesir di mulut Sungai Nil Canopic di mana sungai itu bermuara ke Laut Mediterania. Herodotus, seorang penulis dan sejarawan Yunani kuno menceritakan sebuah legenda yang didirikan oleh Thonis, penjaga sungai Nil, yang menangkap Paris karena menculik Helen dari Troy. Pada Periode Akhir (664-332 SM), Thonis adalah pelabuhan utama Mesir untuk perdagangan internasional dan tetap bertahan hingga beralih ke Alexandria di bawah Ptolemies pada abad ke-2 SM.

Kota Thonis dihancurkan oleh bencana alam, gempa bumi yang diikuti oleh tsunami pada abad ke-8 Masehi. Reruntuhannya ditemukan kembali pada tahun 2000 oleh Franck Goddio dan tim dari European Institute for Underwater Archaeology (IEASM).

Sisa-sisanya terbentang 40 mil persegi, sejak tahun 2000 lebih dari 70 kapal dari abad ke-8 Masehi hingga abad ke-2 SM telah ditemukan di sana, termasuk baris kapal perang yang sangat utuh dan ditemukan juga kapal dagang Mesir.

(ew)

  • Bagikan